6 Contoh Lintas Profesi: Ketika Pengalaman Pribadi Dipakai Sebagai Argumen

๐Ÿง  6 Contoh Lintas Profesi: Ketika Pengalaman Pribadi Dipakai Sebagai Argumen (Padahal Ditolak di Profesinya Sendiri)

Banyak orang tanpa sadar menggunakan standar ganda. Dalam profesinya, mereka menolak argumen berdasarkan pengalaman pribadi. Tapi saat bicara soal kebijakan umum—terutama di bidang pendidikan—mereka justru memakai pengalaman pribadi sebagai tameng. Berikut 6 contoh lintas profesi yang menggambarkan inkonsistensi tersebut:

1. ๐Ÿ‘จ‍⚕️ Dokter

Di forum orang tua: “Anak saya sukses karena kerjakan buku di rumah. Jadi metode sekolah ini salah.”
Di klinik: “Jangan percaya tubuh sehatmu kalau kamu masih merokok. Efeknya tak selalu langsung terasa.”

Ironi: Menolak pendekatan anekdot dalam dunia medis, tapi memakainya dalam pendidikan.

2. ⚖️ Pengacara

Di ruang publik: “Saya kenal orang sukses yang tak tamat sekolah. Jadi sekolah tidak penting.”
Di ruang sidang: “Tak boleh pakai asumsi pribadi. Harus berdasarkan bukti dan hukum tertulis.”

Ironi: Mendewakan sistem formal dalam hukum, tapi melemahkan sistem pendidikan formal.

3. ๐Ÿ‘จ‍๐Ÿซ Dosen

Di rumah: “Saya ajarkan sendiri anak saya. Tak perlu ikut alur sekolah.”
Di kampus: “Tugas harus dikumpul sesuai prosedur. Lewat waktu = tidak lulus.”

Ironi: Memaksakan sistem pada mahasiswa, tapi menolak sistem saat jadi orang tua siswa.

4. ๐Ÿ‘ฉ‍๐Ÿณ Chef Profesional

Di rumah: “Bumbu instan oke kok, saya juga pakai.”
Di kompetisi: “Kami nilai dari bahan segar dan teknik murni.”

Ironi: Membela shortcut saat santai, tapi menuntut orisinalitas saat profesional.

5. ๐Ÿ‘จ‍๐Ÿ”ง Teknisi

Soal belajar anak: “Belajar di YouTube cukup, gak perlu guru.”
Saat melatih teknisi: “Kalau nggak ikut SOP resmi, risikonya besar.”

Ironi: Mengandalkan struktur saat kerja, tapi menolak sistematika saat anak belajar.

6. ๐Ÿง‘‍๐ŸŽจ Desainer Grafis

Soal metode belajar: “Yang penting kreatif, gak usah ikuti struktur.”
Saat revisi desain: “Harus sesuai brief dan grid. Klien gak mau asal.”

Ironi: Menuntut disiplin desain saat kerja, tapi mengabaikan struktur saat bicara pendidikan.

๐Ÿ“Œ Penutup

Setiap profesi punya logika dan standar. Tapi logika itu seharusnya juga dipakai saat berbicara lintas bidang. Kalau kita tahu bahwa pengalaman pribadi bukan dasar kebijakan di profesi kita, jangan jadikan itu senjata saat menilai sistem yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Pelatihan Servis Laptop – Praktis dan Siap Kerja

Lowongan Kerja di Mataram IT – Penjaga Bengkel & Kurir

๐Ÿ“ข Lowongan Kerja: Asisten Teknisi Laptop – Mataram IT