Anakmu Jago Bongkar, Bukan Bangun Usaha
๐ง Anakmu Jago Bongkar, Bukan Bangun Usaha
Artikel ini untuk membuka mata keluarga polos yang belum kenal dinamika lapangan yang terlalu cepat menyuruh buka usaha servis sendiri
Setiap kali ada teknisi baru yang mulai mahir membongkar laptop, selalu saja ada satu pola yang berulang: keluarganya langsung menyuruh buka sendiri. Dengan semangat kosong, mereka mendorongnya keluar dari sistem, dari pembelajaran, dan dari kedisiplinan yang belum sempat matang.
“Ngapain kerja sama orang terus? Kan udah bisa sendiri.”
Ucapan klasik ini sering datang dari keluarga yang tidak pernah merasakan kerasnya melayani komplain pelanggan, tidak pernah begadang menghadapi laptop mati total, dan tidak paham bahwa usaha servis itu bukan cuma tentang bisa bongkar-pasang.
๐ซ Usaha Tanpa Sistem = Bunuh Diri Profesional
Banyak teknisi pemula hanya dilatih secara teknis, bukan manajerial. Mereka bisa ganti keyboard, bersihkan kipas, bahkan solder jalur rusak. Tapi ketika disuruh mengatur jadwal, mencatat pemasukan, mengelola garansi, atau menghadapi pelanggan emosional — mereka rontok.
- Tanpa SOP
- Tanpa etika komunikasi
- Tanpa sistem pencatatan
Akhirnya setelah dua bulan buka:
- Omset tidak stabil
- Revisi tidak terkendali
- Review negatif mulai bermunculan
- Dan toko tutup diam-diam, meninggalkan reputasi buruk
Mereka bukan gagal karena bodoh. Tapi karena keluarganya menyuruh lari sebelum bisa berjalan.
⏳ Belajar Itu Butuh Waktu — Kecuali Disertai Mentor
Kami tidak anti kemandirian.
Kami justru dukung siapa pun yang ingin maju lebih cepat — asal tidak sendirian.
Buka sendiri sebelum 5 tahun bisa-bisa saja,
asal menyewa mentornya.
Bukan mentor basa-basi. Tapi orang yang siap dikonsultasi, diberi upah, dan dilibatkan dalam SOP, review kasus, serta keputusan krusial.
Tanpa mentor, teknisi pemula hanya akan jadi pelaku trial-error yang mempertaruhkan nama baik sendiri — dan laptop orang lain.
๐ Pesan untuk Para Keluarga:
- Biarkan anak/kerabat menyerap ilmu selama 5–10 tahun
- Atau sediakan mentor aktif yang dibayar untuk mendampingi
- Jangan ukur kesiapan usaha dari skill bongkar — ukur dari ketenangan saat menghadapi pelanggan tidak rasional
Karena teknisi hebat bukan yang cepat buka toko.
Tapi yang tahu kapan harus diam, berpikir, dan bertanggung jawab atas sistem yang ia bangun.
Komentar
Posting Komentar