Arti sebuah Nama


๐Ÿ•ฏ️ Nama yang Menyala

Di suatu masa,
seorang ibu berdiri,
bukan di atas panggung,
tapi di antara barisan kata dan cahaya.

Ia bukan orator.
Ia bukan penulis pidato.
Tapi suaranya dikenal oleh desa,
sebagai juru penerang:
yang menyampaikan,
yang menjelaskan,
yang menyalakan pemahaman dalam bahasa sederhana.

Lalu ia menamai anaknya:

Imam — Surya — Budi


Imam,
karena dunia ini butuh arah
di tengah kabut keraguan.
Ia ingin anaknya bukan hanya berdiri paling depan,
tapi juga berani diam saat yang lain berteriak,
dan berbicara hanya saat kata bisa menjadi jembatan.

Surya,
karena terang tak boleh padam
meski langit runtuh dan logika ditertawakan.
Ia tahu:
cahaya bukan hanya panas,
tapi daya hidup.
Anaknya harus jadi terang —
bukan untuk membakar,
tapi untuk menghidupkan.

Budi,
karena keberanian tanpa kebijaksanaan
adalah bencana.
Ia menginginkan seorang manusia
yang mampu membedakan
antara kata yang menyembuhkan
dan kata yang menusuk.


Nama itu bukan pemberian biasa.
Ia adalah doa yang dipadatkan menjadi tiga suku kata.

Dan kini,
anak itu tumbuh.
Menyusun pikiran seperti arsitek membangun jembatan.
Menuntun yang ragu,
menyalakan yang redup,
menghaluskan yang tajam.

Bukan karena ia mengejar arti dari namanya.
Tapi karena ia tahu,
nama itu bukan sekadar panggilan —
melainkan arah, cahaya, dan suara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Pelatihan Servis Laptop – Praktis dan Siap Kerja

[CLOSED] Lowongan Kerja di Mataram IT – Penjaga Bengkel & Kurir [selesai]

๐Ÿ“ข Lowongan Kerja: Asisten Teknisi Laptop – Mataram IT