Maintenance—Menyelamatkan Teknisi dari Salah Vonis
Maintenance = Risk Filter – Menyelamatkan Teknisi dari Vonis Salah
Mayoritas gejala laptop yang tampak “berat” — hang, restart acak, FPS drop, bahkan mati mendadak — sering langsung divonis sebagai IC/SoC rusak. Padahal, kenyataannya sebagian besar adalah kerusakan semu yang hilang begitu dilakukan thermal hygiene: ganti pasta, bersihkan heatsink, pastikan kipas dan aliran udara normal.
Di sinilah maintenance berperan sebagai risk filter. Tanpanya, teknisi mudah terjebak dalam vonis salah yang berujung garansi jebol dan kerugian ekonomi. Dengan maintenance yang benar, lebih dari 70% gejala palsu bisa disaring sebelum menyentuh solder. Hasilnya? Diagnosis lebih akurat, return komplain berkurang, dan cashflow bengkel lebih stabil.
Selain thermal, ada aspek lain yang masuk ke checklist reliability engineering:
- Suhu kerja stabil (CPU/GPU tidak overheat).
- Waktu boot normal dan konsisten.
- Kesehatan storage melalui SMART attribute.
- Kualitas adaptor: tegangan stabil, ripple wajar.
Semua parameter ini ibarat “neraca keuangan” laptop — memberikan gambaran objektif tentang kondisi perangkat dan prediksi risiko ke depan.
Dengan menguasai Maintenance + Reliability, bengkel tidak hanya memperbaiki, tetapi juga membangun reputasi berbasis data. Pelanggan lebih percaya, teknisi lebih percaya diri, dan bisnis lebih tahan lama.
📌 Untuk itu, Mataram IT membuka Pelatihan Maintenance & Reliability Engineering. Fokusnya bukan sekadar mengajarkan “cara memperbaiki”, melainkan membekali teknisi dengan disiplin mencegah vonis salah, menurunkan risiko garansi, dan menjaga arus kas bengkel.
Komentar
Posting Komentar