Lulusan SMP/MTs sebenarnya sudah bisa jadi asisten teknisi Laptop
Mengaitkan Ilmu SD–SMP dengan Kasus Nyata Lapangan
Ilmu lama tidak hilang—sering hanya “tertutup istilah baru”. Modul ini melatih teknisi mengaktifkan kembali konsep SD–SMP dan menempelkannya ke masalah nyata di meja servis: cepat paham, keputusan lebih tepat, dan kesalahan berkurang.
Tujuan & Sasaran
- Mengubah pengetahuan dasar menjadi alat berpikir praktis di lapangan.
- Meningkatkan kecepatan diagnosis tanpa mengorbankan ketelitian.
- Membangun rasa percaya diri teknisi pemula melalui analogi yang akrab.
Struktur Latihan
- Gali Ilmu Lama: inventaris konsep SD–SMP yang masih diingat (IPA, Matematika, IPS).
- Padankan ke Kasus: untuk tiap konsep, cari 1–2 kasus nyata di bengkel.
- Drill Cepat: jelaskan kasus memakai konsep lama & buat analogi sendiri.
- Evaluasi: ukur dampak pada kecepatan paham dan penurunan error.
Contoh Padanan Konsep ↔ Lapangan
Ilmu SD–SMP | Inti Konsep | Kasus Lapangan | Analogi |
---|---|---|---|
IPA SD – Organ tubuh | Setiap organ punya fungsi khusus | Blok motherboard | CPU = otak, chipset = saraf, port I/O = mulut & telinga |
Fisika SMP – Hambatan listrik | Hambatan menurunkan arus | Kabel fleksibel patah/serabut putus | Pipa air bocor: aliran melemah, kadang putus-nyambung |
Matematika SMP – Persentase | Bagian dari total | Wear level baterai | Penyusutan aset: design capacity = harga perolehan, full charge = nilai buku |
IPA SMP – Penguapan | Panas mengubah cair jadi uap | Mengeringkan papan lembab | Matahari pagi “mengusir” kelembaban, korosi melambat |
IPS SD – Distribusi | Arus barang lewat jalur | Tracing jalur motherboard | Jalan raya listrik: macet/buntu = titik gangguan |
Format Sesi 30 Menit
- 5’ Pemantik: kisah kasus nyata singkat.
- 10’ Hubungkan dengan konsep SD–SMP (1 konsep utama).
- 10’ Drill: peserta membuat analogi & langkah cek.
- 5’ Ringkas & “PR” observasi di meja servis.
Contoh Drill (Siap Pakai)
Kasus 1 — Laptop mati total setelah hujan
Pakai IPA (penguapan & korosi): buat rencana cek dari “keringkan” → “ukur resistansi” → “telusur titik korosi”.
Kasus 2 — Baterai drop cepat
Pakai Matematika (persentase): bandingkan design vs full charge capacity, terjemahkan wear level → keputusan “ganti/monitor”.
Kasus 3 — Port USB kadang hidup
Pakai Fisika (hambatan): simulasi pipa air bocor → cek kontinuitas & impedansi pada jalur/connector.
Rubrik Penilaian (Ringkas)
- Akurasi analogi: tidak menyesatkan, inti konsep tepat.
- Keputusan teknis: analogi berujung ke langkah cek yang benar.
- Kecepatan: waktu memahami kasus baru turun ≥ 30% dalam 4 minggu.
Catatan: Analogi itu jembatan, bukan tujuan akhir. Setelah jembatan membantu “paham besarannya”, teknisi tetap wajib mengonfirmasi dengan pengukuran & data.
Pelatihan
Teknisi Laptop
Metodologi
Analogi
Komentar
Posting Komentar