Pondok Pesantren Tersertifikasi ISO 9001:2015, apa artinya?
Pondok Pesantren Tersertifikasi ISO 9001:2015
Menyatukan Nilai Spiritual dan Sistem Mutu Internasional
Banyak orang mengenal pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional dengan ciri khasnya: asrama, masjid, pengajian kitab kuning, serta pembinaan akhlak. Namun, seiring perkembangan zaman, beberapa pesantren di Indonesia telah melangkah lebih jauh: mengadopsi ISO 9001:2015, standar internasional untuk sistem manajemen mutu (Quality Management System/QMS).
Lalu, apa artinya jika sebuah ponpes sudah tersertifikasi ISO 9001:2015?
1. Semua Persiapan Dokumentasi Sudah Ada
Sertifikasi ISO bukan sekadar selembar kertas. Untuk meraih pengakuan ini, pondok pesantren harus menyiapkan seluruh dokumen mutu:
- Visi, misi, strategi tertulis dan dijalankan
- Kebijakan mutu yang menyatakan komitmen pimpinan pondok terhadap kualitas
- Sasaran mutu terukur (misalnya kepuasan wali santri minimal 80%)
- Pedoman mutu dan prosedur (SOP) untuk pendidikan, asrama, dapur, kesehatan,
keuangan
- Acuan kerja rinci untuk ustadz, musyrif, staf dapur, karyawan
- Rekaman mutu berupa form, laporan, logbook, notulen, survei kepuasan
2. Proses Bisnis Pesantren Terdefinisi
Pesantren memiliki peta proses bisnis yang jelas, mencakup:
- Proses utama: pendidikan, pengasuhan asrama, pembinaan ibadah, kurikulum
diniyah & formal
- Proses pendukung: dapur, kesehatan, kebersihan, administrasi keuangan
- Proses evaluasi: audit internal, survei kepuasan wali santri, rapat tinjauan
manajemen
3. Audit Internal & Eksternal Sudah Berjalan
Pesantren ISO melakukan audit internal periodik, rapat tinjauan manajemen (RTM), dan menghadapi audit eksternal dari lembaga sertifikasi independen.
4. Kepuasan Stakeholder Diukur
ISO 9001:2015 menuntut organisasi mendengar suara pelanggan.
Dalam konteks pesantren:
- Survei kepuasan wali santri
- Evaluasi dari santri terkait asrama, makanan, kebersihan, pengajaran
- Keluhan dicatat, dianalisis, dan diperbaiki
5. Perbaikan Berkelanjutan
Setiap tahun pesantren ISO melakukan continual improvement:
- Merevisi SOP yang kurang efektif
- Menambah fasilitas sesuai masukan wali santri
- Meningkatkan kompetensi ustadz dan musyrif
- Menetapkan target mutu baru yang lebih tinggi
Penutup
Sertifikasi ISO 9001:2015 pada pondok pesantren adalah bukti bahwa nilai spiritual dan profesionalitas bisa berjalan beriringan. Pondok tidak hanya menekankan akhlak dan ilmu, tetapi juga mutu layanan yang transparan, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menjadikan pesantren lebih dipercaya masyarakat, siap menghadapi tantangan global, dan tetap berlandaskan nilai Islam.
Komentar
Posting Komentar