⚠️ Risiko Tersembunyi di Balik Laptop Bekas ThinkPad Impor
Banyak pembeli laptop bekas—terutama ThinkPad impor—terjebak pada tampilan fisik dan spesifikasi kertas, tanpa menyadari kondisi internal dan realitas teknis yang menyertainya. Berikut 6 faktor risiko yang sering diabaikan:
-
Keyboard Layout US
Sebagian besar unit ex-impor memakai keyboard layout US. Posisi simbol berbeda dari versi lokal. Bagi pengguna umum, hal ini menyulitkan pengetikan dokumen. Bila rusak, keyboard pengganti sulit ditemukan dan harganya mahal. -
Adaptor Tidak Berkualitas
Adaptor KW atau universal sering disertakan untuk menekan harga. Padahal, kualitas output-nya buruk. Ripple voltage bisa merusak IC charging, port DC, bahkan menyebabkan kerusakan bertahap pada motherboard. -
Pasta Thermal Kering
Jarang ada penjual yang mengganti pasta prosesor. Pasta yang sudah kering menyebabkan suhu kerja tinggi, fan bising, performa turun drastis, bahkan shutdown tiba-tiba saat beban berat. -
Debu dan Sisa Korosi Internal
Unit ex-korporat bisa saja pernah kena tumpahan cairan atau lingkungan lembap. Debu dan sisa oksidasi di area motherboard meningkatkan risiko short circuit dan ketidakstabilan jangka panjang. -
SSD Kualitas Rendah
Beberapa unit di-upgrade pakai SSD noname, merek murahan, tanpa label, tanpa garansi. Performa tidak konsisten, dan umur pakainya pendek. Tanyakan garansi: 1, 3, atau 5 tahun? Jika tidak tahu, anggap tidak ada. -
Tidak Ada Transparansi Riwayat
Kebanyakan penjual tidak menjelaskan asal unit, status BIOS, wear level dan lainnya. Semua dianggap “bagus” tanpa dasar.
Verifikasi setiap aspek. Jika tidak bisa diverifikasi?
Maka jangan menganggap itu aman.
๐ Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi pelanggan agar lebih cermat dalam memilih laptop bekas, terutama unit impor. Informasi yang disampaikan bukan untuk menyerang merek atau penjual tertentu, melainkan untuk meningkatkan kesadaran akan aspek teknis yang sering diabaikan. Keputusan akhir tetap ada di tangan pembeli.
Komentar
Posting Komentar